Kucing Kesayangan Yatie: Si Oyen yang Bikin Hidup Berwarna
Kucing Kesayangan Yatie: Si Oyen yang Bikin Hidup Berwarna
> “Hidup kadang penuh drama. Tapi kalau ada kucing oranye di sampingmu, semuanya jadi lebih lucu.” – Yatie Kecik
---
Pendahuluan: Oyen Datang Tanpa Undangan, Tapi Membawa BahagiaAwalnya Yatie tak pernah berniat memelihara kucing. Ia pikir, peliharaan itu butuh biaya, perawatan, dan repot. Tapi semua berubah ketika seekor kucing oranye berbulu kusut masuk ke teras rumahnya, mengeong tanpa henti dan langsung rebahan seperti rumah itu miliknya.
Sejak hari itu, hidup Yatie berubah.
Namanya? Oyen.
Warna bulunya oranye belang putih, matanya seperti kelereng kaca, dan tingkah lakunya... antara lucu, menyebalkan, dan menyentuh.
---
1. Oyen: Kucing Pemalas, Tapi Paling DisayangOyen punya hobi tidur di tempat yang tak terduga:
Di atas tumpukan cucian bersih
Di dalam rak sepatu
Di atas laptop Yatie saat ngetik
Tapi walau kadang menyebalkan, Oyen punya satu kelebihan: ia tahu kapan Yatie sedang sedih.
Saat Yatie murung, Oyen akan duduk diam di pangkuan dan mendengkur. Seolah berkata:
> “Nggak apa-apa, manusia. Kamu masih punya aku.”
---
2. Ritual Makan Siang yang Penuh DramaSetiap pukul 12 siang, Oyen akan “menyanyi” dengan suara paling nyaring:
> “Meeeeooow! Meeeeooow!”
Artinya? “Waktunya makan, manusia!”
Tapi Oyen bukan kucing biasa. Ia hanya mau makan ayam rebus atau ikan tongkol kukus, tidak pernah mau makanan kaleng. Kalau diberi nasi? Ia akan menatap Yatie seolah berkata:
> “Aku kucing kampung, bukan kucing murahan.”
---
3. Saat Oyen Sakit: Rumah Jadi SunyiPernah suatu hari Oyen demam dan tak mau makan. Yatie panik. Ia belajar cara mengukur suhu kucing, memberi air lewat pipet, dan membuatkan bubur daging ayam.
Setiap malam Yatie berdoa:
> “Ya Allah, sembuhkan si Oyen. Aku tahu dia cuma kucing, tapi dia keluarga buatku.”
Tiga hari kemudian, Oyen kembali lincah. Ia bahkan mengejar kecoa seperti pahlawan super.
Yatie menangis diam-diam—ternyata kasih sayang bisa datang dalam bentuk berkaki empat.
---
4. Pelajaran Hidup dari Seekor Kucing OyenDari Oyen, Yatie belajar banyak hal:
Tentang kesetiaan: meski pintu terbuka, Oyen selalu kembali.
Tentang penerimaan: meski kadang Yatie cuek, Oyen tetap mendekat.
Tentang menikmati hidup: tidur siang dan duduk di bawah matahari sore bisa membuat hidup terasa lebih damai.
---
5. Ketika Oyen Menghilang SehariSuatu hari Oyen tidak pulang. Yatie panik. Ia mencarinya ke gang belakang, ke lapangan, ke warung depan.
Malamnya ia menangis:
> “Oyen, kamu dimana? Aku kangen.”
Pagi harinya, terdengar suara lembut dari atap. Ternyata Oyen tidur di genteng rumah tetangga—nyaman seperti di hotel bintang lima!
Yatie marah... tapi langsung memeluknya. Karena kadang, cinta itu tentang mengizinkan yang kita sayangi pergi, dan bersyukur saat ia kembali.
---
Kesimpulan: Seekor Kucing, Sejuta Warna dalam HidupOyen bukan kucing ras, bukan kucing pamer di Instagram. Tapi baginya, Oyen adalah teman setia, pelipur lara, dan guru kehidupan.
Yatie sadar:
> “Kadang yang kita butuhkan bukan manusia sempurna, tapi makhluk berbulu yang tak pernah menghakimi.”
---
Tips dari Yatie untuk Merawat Kucing Kampung:1. Mandikan sebulan sekali (pakai air hangat dan sabun khusus).
2. Sediakan tempat tidur yang hangat dan kering.
3. Beri makanan bergizi (ayam rebus, ikan kukus, atau dry food sederhana).
4. Luangkan waktu bermain—karena kucing juga butuh cinta.
---
Tag:#kucingoyen #kisahkucing #hewanpeliharaan #kisahyatiekechik #cintabinatang
---
Post a Comment for " Kucing Kesayangan Yatie: Si Oyen yang Bikin Hidup Berwarna"